TUGAS 1
AKUNTANSI INTERNASIONAL
kelas 4EB10
Nama Kelompok :
1. Derian P R (22213194)
2. Marpon Prakasa (25213307)
3. M Wilman Andrian (29213305)
Definisi
Singkat Pasar Modal
Pasar
modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan
berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya,
seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan
sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai
penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah
melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham,
dan lainnya.
Pelaku Pasar Modal
Investor, Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya
di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Lembaga penunjang,
Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar
modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal. Emiten, Perusahaan yang
akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa
(disebut emiten).
Perbedaan
Akuntansi Internasional Dengan Akuntansi Lainnya
Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi
sebagai transaksi internasional, perbandingan akuntansi antar Negara yang
berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar
mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan
diperusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi memainkan
peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk
membuat keputusan ekonomi.
Proses akuntansinya pun tidak
berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara
internasional maupun local pada Negara tertentu. Tetapi penting untuk diketahui
mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang
berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam praktik bisnis,
struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko
bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan
multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan
keuangannya. Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional
berbeda dengan yang lainnya, perbedaan studi akuntansi internasional adalah
pada:
·
Pelaporan
untuk MNC/MNE (Multi National Corporation, yaitu sebuah perusahaan
internasional atau transnasional yang berkantor pusat disatu negara tetapi
kantor cabang diberbagai negara maju dan berkembang)
·
Batas
Negara, Operasi yang melintasi batas-batas negara
·
Pelaporan
ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
·
Perpajakan
Internasional
·
Transaksi
Internasional
Accounting Diversity
Accounting Diversity atau
keanekaragaman akuntansi ada karena banyaknya perbedaan aturan pelaporan
akuntansi dan keuangan antar Negara. Contoh Amerika Serikat yang tidak
memperbolehkan untuk melaporkan asset dan peralatan pada jumlah yang lebih
besar dari pada biaya historisnya. Sedangkan perusahaan di Uni Eropa
memperbolehkan untuk melaporkan asset mereka sebesar nilai pasar. Contoh
lainnya yaitu Di Amerika Serikat (AS), goodwill tidak di amortisasi, tetapi
akan diturunkan jika rusak. Sedangkan di Jepang dan Korea, goodwill akan di
amortisasi selama masa manfaatnyatidak lebih dari dua puluh tahun. Dengan
demikian, akan terdapat perbedaan yang signifikan didalam laporan neraca dan
laba rugi yang dibuat antar Negara tersebut.
Terdapat beberapa faktor yang
menjadi penyebab timbulnya keanekaragaman akuntansi antar Negara, antara lain:
1. Sistem
hukum
Ada dua jenis utama sistem hukum
yang digunakan diseluruh dunia, yaitu common law dan code law. Common law
memiliki pedoman dan biasanya lebih detail. Negara-negara common law
mengandalkan jumlah terbatas hukum undang-undang, yang kemudian ditafsirkan
oleh pengadilan. Sementara code law lebih general dibandingkan common law.
Negara yang menggunakan code law cenderung memiliki peraturan atau hukum yang
mengatur aktivitas manusia lebih luas.
2. Perpajakan
Di beberapa negara, laporan keuangan
yang dipublikasikan membentuk dasar untuk perpajakan, sedangkan di
negara-negara lain, laporan keuangan disesuaikan untuk tujuan pajak, dan
diserahkan kepada pemerintah secara terpisah dari laporan yang dikirimkan
kepada pemegang saham.
3. Sumber
keuangan
Sumber keuangan untuk usaha bisnis
biasanya yaitu anggota keluarga, bank, pemerintah, dan pemegang saham. Di
negara-negara yang sumber keuangan perusahaannya didominasi oleh keluarga,
bank, atau negara, akan ada sedikit tekanan untuk akuntabilitas publik dan
keterbukaan informasi.
4. Inflasi
Negara-negara yang mengalami tingkat
tinggi yang kronis inflasi merasa perlu untuk mengadopsi aturan akuntansi yang
diperlukan penyesuaian inflasi jumlah biaya historis
5. Hubungan
politik dan ekonomi
Melalui hubungan politik dan
ekonomi, aturan akuntansi telah disampaikan dari satu negara ke negara lain.
Contohnya saja Inggris telah mentransfer kerangka akuntansi mereka ke berbagai
negara di seluruh dunia. Sistem akuntansi gaya Inggris dapat ditemukan di
negara-negara yang yang sangat luas seperti Australia dan Zimbabwe.
6. Faktor
korelasi
Entah secara kebetulan atau bukan,
ada tingkat tinggi korelasi antara hukum, sistem, kesesuaian pajak, dan sumber
keuangan.
Selain itu, Kebudayaan juga sering
dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sistempelaporan
keuangan yang akhirnya menimbulkan keanekaragaman akuntansi. Hofstede
menyebutkan bahwa ada 5 dimensi budaya yang mempengaruhi keanekaragaman
akuntansi, yaitu individualism, daya jarak, penghindaran ketidakpastian,
maskulinitas dan orientasi jangka panjang.
Dengan adanya faktor-faktor
tersebut, timbulah keanekaragaman akuntansi antar Negara di dunia.
Keanekaragaman ini pada akhirnya akan menimbulkan beberapa masalah, seperti:
1. Kesulitan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
2. Untuk
mengakses pasar modal asing, harus menyusun kembali laporan keuangan yang
sesuai dengan prinsip akuntansi yang sesuai dengan Negara tempat modal
diperoleh.
3. Kurang
tingginya kualitas informasi.
4. Perbedaan
laporan keuangan.
Faktor
– Faktor yang Berkontribusi Pada International Ekonomi
Menurut Choi dan Muller (1998; 1)
Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional
kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan,
(2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari
profesi akuntansi.
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan
sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap
pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan
prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara
yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non
legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam
sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara hukum
umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya,
semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan
pemerintah pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika
persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian pada saat PD II
memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam untuk mengontrol semua
aktivitas ekonomi nasional secara total.
2. Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu
negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor”
dan “mengekspor” standar-standar dan prktik-prakti akuntansi. Sebagai contoh,
akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke
negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan
Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman
menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di
Jepang dan Swedia.
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas
saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan
akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik
yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang
dinamakan Sunshine accounting standards of wide open disclosure, sedangkan
ketidakhadiran partisipasi publik dalam kepemilikan saham perusahaan di
Perancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran
komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga
menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi
khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan non publik yang lebih kecil.
4. Perbedaan Besaran dan
Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara
perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga
keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas.
Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat
beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan
perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan
multinasional juga membuthkan sistem akuntansi yang berbeda dengan sistem
akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5. Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan
sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis,
mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat
konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan kondisi
keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada
pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi
sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6. Tingkat Kompetensi Manajemen
Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen
bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan
akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen
bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal
tersebut tidak akan ada gunanya.
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis
Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin
memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana
kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa
diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan
metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga
mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar
pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat
peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi
tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi
tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang
begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi
kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10. Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan
ekonomi pertanian membuthkan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda dengan
negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit
dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi
akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas
sederhana.
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil
mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga
memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara
yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12. Status Pendidikan dan Organisasi
Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi
yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local suatu negara,
standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi
kekosongan tersebut. Adaptasi faktor-faktor akuntansi dari Inggris merupakan
pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II.
Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS.
Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang
diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika
kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas
dipertimbangkan secara penuh.
Pentingnya
Akuntansi Internasional
Konsep dari akuntansi universal atau
dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya. Konsep ini mengarahkan
akuntansi internasioanal menuju formulasi dan studi atas satu kumpulan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi
secara internasional.
Di dalam kerangka kerja konsep ini,
akuntansi internasional dianggap sebagai sebuah sistem universal yang
dapat diterapkan di semua negara. Sebuah seperangkat prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (generally accepted accounting principles-GAAP) yang diterima
di seluruh dunia, seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk.
Praktik dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat diberlakukan di
seluruh negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem
internasional.
Adanya sejumlah faktor tambahan yang
menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini
berasal dari pengurangan signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang terjadi seiring kemajuan teknologi
informasi.
Beberapa hal sudut pandang tersebut
antara lain :
1.
Adanya
usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2.
Pengendalian
nasional terhadap arus modal
3.
Valuta
asing
4.
Investasi
asing langsung
5.
Liberalisasi
transaksi
6.
Privatisasi
perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan
investasi lintas batas)
7.
Kemajuan
dalam teknologi informasi
Masalah
Pelaporan Internal dan Eksternal yang Timbul Ketika Investasi dan Bisnis
Melalui Batas Kenegaraan
Faktor lain yang turut menyumbangkan
semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global.
Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu
pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar
perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu
yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui
batas-batas nasional. Contoh pertanyaan yang relevan ”Apakah saya menambah
nilai banyak ke pelanggan saya dibandingkan dengan rekan yang berlokasi
dinegara lain?”.
Dalam penentuan acuan terhadap
pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa
perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai
contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity-ROE).
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar